Kubaca Kamu

Ku baca Coretan-coretanmu
Masih saja membanjiri
Dengan pilu mengirisi

ku baca Puisimu
Meraung- raung sampai kehati
lalu menusuk menghujam belati

Ku baca kata-katamu
sama tajam belati itu
membuat Hati Menumpah Isi

Kubaca sinar matamu
dengan menembus sekat itu
Hanya kosong yang kutemui

Kubaca polah tubuhmu
yang dengan itu kau berlaku
Tiada bukti aku mengisi

Kubaca Isi Hatimu
dengan Buta aku membuka
karena aku tak punya Kunci

. . . . .

-Yogyakarta, 26 April 2013
 Padang Jagad

Comments

Popular posts from this blog

Dewa Amor Salah Sasaran??

Santri vs Sandal

Oh… Malas Semalas-Malasnya