Dewa Amor Salah Sasaran??




Kita sudah begitu berbeda dari awal. Kamu orangnya rapi dan teratur, sedangkan aku sering berantakan. Bagimu masuk kuliah dan mendapat IP tinggi begitu penting. Sedang buatku asal IP memenuhi standar minimal untuk dapat beasiswa, masuk kuliah bukan prioritas, yang penting titip absen. Kamu cantik, aku biasa-biasa aja. Suaramu cempreng, tapi suaraku merdu. Dan masih segudang lagi perbedaan pada diri kita.

Tapi begitu banyak perbedaan bukan berarti mebuat kita tak bisa berdampingan. Cukup dengan satu visi yang sama memiliki (membangun keluarga yang sakinah, mawaddah, wa rahmah, punya rumah, punya mobil, saldo berlimpah, serta anak-anak yang cerdas dan lucu-lucu) sudah bisa membuatku menutup hati pada wanaita lain.

Apa, kamu tak percaya??

Ehm,,, baik kali ini aku akan jujur. Aku cinta kamu bukan karena visi mengenai konsep keluarga bahagia yang mainstream itu. Tapi  entah tiba-tiba saja aku merasa begitu. Sungguh aku tak tahu apa alasanya. Ah, bukankah cinta memang tak butuh alasan?. Kamu juga tahu ada kalanya kata-kata tak cukup mendeskripsikan rasa. Yang aku tahu, kita bertemu, waktu berlalu, dan aku jatuh cinta padamu. Aku juga tak pernah mengharapkan perasaan seperti ini, tapi aku menikmati. Bahkan aku sempat curiga , apakah Dewa Amor telah menembakan anak panah cintanya ke orang yang salah??

****

Aku dan kamu belajar di universitas yang sama, fakultas berbeda. Secara akademik aku lebih tua satu tahun denganmu. Aku masuk kuliah tahun 2011 dan kamu masuk tahun 2012. Dan secara usia aku lebih tua dua tahun darimu. Bagiku, semua itu adalah suatu yang ideal untuk menjalin sebuah hubungan.

Meskipun kuliah di universitas yang sama,ketika itu kita hampir tak pernah bicara. Lebih tepatnya tak pernah ngobrol. Ya maklum lah, mau ngobrol bagimana orang kenal aja belum.Bahkan aku pun tak tau, jika aku dan kamu lahir di dunia dan masa yang sama. Aku tak pernah menduga suatu hari kamu akan membuat hariku berbunga-bunga dan membuat gelap seketika. Kita tak pernah kenal. Sampai pada akhirnya sebuah Komunitas mempertemukan kita.

Ketika itu SPBA (Studi Pengembangan Bahasa Asing), sebuah komunitas yang konsen pada pengembangan bahasa, mengadakan open recruitment untuk anggota baru. Segera para mahasiswa yang berminat berbondong-bondong antri mendaftar. Seleksinya cukup ketat. Tidak semua pendaftar diterima menjadi anggota. Pendaftarnya pun dari berbagai fakultas, jurusan, dan latar belakang yang berbeda-beda. Disinilah kompetisi terjadi. Dan dari beratus-ratus orang yang mendaftar, aku dan kamu menjadi salah satu yang beruntung karena akhirnya kita diterima.

Setelah diterima semua anggota baru wajib mengikuti LC (Language Camp),bertempat di Pantai Parangtritis .LC merupakan semacam agenda untuk menjalin keakraban antar anggota baru, dan anggota baru dengan anggota lama. Bagi anggota baru ikut LC itu Wajib Mugholadoh hukumnya. Jika tidak ikut dianggap batal menjadi anggota. Begitu kata senior kala itu, ketika berbicara mengenai LC.

Kegiatan LC kali ini berlangsung dua hari satu malam;  ada outbond, pembagian kelompok, games, lomba, bermain air, api unggun, ada yang nyanyi & main gitar, dan kegiatan lainya. Cukup efektif untuk permulaan bagi anggota mengenalmengenal satu sama lain. Tapi sampai disini aku masih belum mengenalmu.

****

Wajar jika sebuah komunitas memiliki group FB yang berisikan anggota komunitas itu sendiri. Begitupun SPBA. Akun Facebook ku ikut menjadi member. Dari semua orang di group FB ini, lebih banyak yang tidak aku kenal. Maklum, yang tergabung di grup merupakan anggota dari generasi awal sampai terahir. Tapi melihat dari tanggal bergabungnya, kita bisa tau mana yang anggota baru atau bukan.

Saat itu liburan semester ganjil, aku tengah mudik dan  sedang ga ada kerjaan. iseng aku buka facebook, pengen liat wajah-wajah anggota baru di FB. Seperti lelaki normal pada umunya, untuk akun cowok kalau ga kenal aku biarkan dan kalau kenal aku add jadi teman. Sedangkan akun cewek yang parasnya biasa-biasa saja aku biarkan dan yang cantik aku add jadi teman, meskipun aku tak kenal.

Tapi diantara semua akun cantik yang aku add jadi teman, ada satu akun yang begitu menyita perhatianku. Reflek aku kepoin foto-foto profilnya dan aku mendapati satu kesimpulan,“Wanita ini tidak ada ketika LC”. Aku sangat yakin itu. Karena tidak mungkin dia ikut LC tanpa sepengatuhuanku. Maksudku, mata lelakiku tidak pernah salah untuk menilai mana yang cantik alami dan mana yang bukan. Aku sudah terlatih menilai mana yang gadis sungguhan dan mana yang cabe-cabean. Dan sungguh pesonamu jauh lebih pedas dari saus atau cabe manapun. Jadi jika wanita ini ikut LC pastilah aku tau. Ya, wanita ini adalah Kamu.

Untuk memastikan apakah asumsiku benar, segera saja kukirim untukmu pesan via facebook. Dan Ahaii,,,,, ternyata kamu orangya begitu ramah dan hangat. Sebagai perempuan cantik sebenarnya kamu berhak membalas pesanku dengan judes dan ketus, namun kamu tidak. Lalu secara santai percakapan kita mengalir bak perahu kertas hanyut di sungai. Aku mencoba melucu, kamu membalas “Hahahaha”. Kamu tak melucu tapi selalu membuatku tersenyum. Saling membalas pesan via facebookmerupakan hal yang biasa, tepi denganmu membuatku berbunga-bunga.

Percakapan kita di facebook diakhiri dengan saling bertukar nomor Hp. Dan kamu tau, bagiku, aku merasa seolah menjadi pria yang pulang dari medan perang dengan penuh kemenangan. Memperoleh nomor Hp mu adalah hal yang prestise bagiku, apalagi kalo memperoleh hatimu (Eaahhhh...). semenjak itu kita jadi semakin akrab (di sms).

****

Alasanmu kenapa kamu tidak ikut LC adalah karena kala itu kamu sedang sakit. Jadi meskipun tidak ikut LC, kamu tetap menjadi anggota SPBA  karena kemurahan (bisa jadi modus) dari kakak senior.

Tapi LC merupakan agenda untuk menemukan teman baru, jadi karena kamu tidak ikut LC kamu mengenal siapa siapa. “Temenku di SPBA ya Cuma kamu doang, fik”. Begitu katamu. Lambat-lambat aku menyadari, aku sudah mengagumimu.

Karena alasan ga punya temen itulah kamu ga pernah sekalipun ikut agenda-agenda SPBA. dan akulah orang yang dengan segenap bujuk rayuku, memintamu untuk partisipatif disetiap agenda komunitas. kamu bilang ‘bersedia’ dan lagi-lagi aku senang. Karena dengan begitu kita jadi bisa bertemu untuk pertamakali. Aku semakin tidak sabar menunggu liburan berakhir.

****

Saat pertama hari masuk kuliah adalah H+1 perayaan ulangtahun mu. Tau kan aku sudah sangat sangat ingin sekali bertemu denganmu. Jadi aku putuskan untuk mentraktirmu makan bakso, di salah satu warung bakso paling enak di Jogja. Kenapa makan bakso? sebab untuk membelikanmu sebuah kado, saat itu kondisi keuanganku masih belum mampu untuk memberikanmu sesuatu yang layak. Aku berfikir untuk memberikanmu kado ulang tahun disuatu hari saat kau sudah menjadi miliku. tapi meskipun demikian,Katamu “kok kamu yang traktir, kan aku yang ulang tahun. Tapi oke deh. :D”. Aku menganggap itu sebagai lampu hijau bagiku agar bisa mengenalmu lebih jauh.

Lalu kita pun janjian untuk bertemu di depan fakultasmu. Supaya mudah menemukan, kita saling memberi tahu baju yang kita kenakan hari ini. Aku datang 15 menit lebih awal dan kamu telat 10 menit dari perjanjian. Asal kamu tau, 25menit penantianku kala itu adalah salah moment paling Dag-dig-dug dalam hidupku. Aku menunggu dengan gelisah, duduk tak tenang, berdiri pun demikian. Bawaanya ingin ngaca di spion terus.

Ketika kamu keluar dari pintu fakultas, dari jauh aku langsung mengenalimu. Kamu memakai jilbab ungu gelap, baju putih, dibalut jaket ungu yang selaras dengan jilbabmu, dan celana hitam. Dandananmu jauh dari kata modis ala hijabers yang waktu itu baru mulai tren. Dandananmu biasa dan sederhana, tapi anggun. Kamu clingak-clinguk kaya orang ilang, aku mengode dari jauh, lalu lambat-lambat kamu melangkah kearahku.

Hei...”.itu kata pertama yang keluar dari mulutmu.

“Hei.. aku Rofik”. Jawabku

“iya, aku tau kok.Hehe”.

Segera saja kusesali jawaban konyol yang ku ucapkan barusan. “yaudah yuk berangkat sekarang keburu hujan”. Ajaku, dan segera kita meluncur ke tkp. Gerimis mulai turun.

Beberapa menit kemudian kami pun tiba. Tempat bakso ini memang favorit. Sudah ramai orang disana. Aku berjalan mencari meja yang kosong dan kamu mengikutiku dari belakang. Kemudian kita memesan menu makanan dan minuman yang sama (apakah ini pertanda jodoh??).

“emm.. tadi kamu nunggu aku lama ya?”. katamu, memulai pembicaraan.

“ega kok. Tapi kamu telat 10 menit.”

“Iya maaf. Aku sengaja kok. Soalnya tadi aku nyuruh temenku buat liatin kamu dulu. kata temenku, kamu orangya manis. Abis itu baru deh aku dateng. Maaf ya udah bikin kamu nunggu. Hehe”

Alamakk.... Kamu orang yang ku kagumi, memujiku.Sontak saja aku terbang begitu tinggi. Bahkan cukup butuh waktu bagiku untuk bisa kembali membumi.  Ehm,,, oke, memang yang bilang aku manis itu temanmu. Tapi kamu setuju kan?.

Sejenak kamu diam. Kamu cantik.

Setelah itu hujan di luar turun deras, tapi percakapan kita begitu mengalir dan asyik. Kita mengobrol banyak hal mulai dari komunitas, film, musik, hobi, sejarah nama kita dll. Bahkan sesekali kamu tertawa begitu lepas. Hanya saja kuantitas tertawamu tidak tidak seintens seperti di sms. Aku paham, karena aku bukanlah Sule  yang bisa membuatmu tertawa setiap saat.

Waktu ngobrol seputar komunitas SPBA kamu bertanya banyak hal,aku pun menjawab sepengetahuanku.dan kebetulan, sore hari nanti SPBA mengundang semua anggota baru untuk ikut rapat di basecamp, membahas agenda terdakat. Jadi tak lupa kusisipi bujuk rayu supaya kamu mau ikut agenda-agenda komunitas. Ternyata kamu bersedia. Lagi-lagi aku merasa senang.

Obrolan kita baru berhenti saat hujan sedikit mereda. Sebenarnya, hujan masih rada-rada deras. Kalo perjalanan menuju kampus, cukup untuk membuat basah kuyup baju pengendara sepeda motor. dan sialnya aku tak membawa mantol kala itu. Tapi karena waktu sudah semakin sore, segera saja kita tancap gas menembus rerintik hujan. Saat kuintip dari cermin spion, kulihat kamu merundukan badan dan membenamkan kepalamu di bahuku. Kedua tanganmu kamu sembunyikan dibalik saku jaketku. Dan Degg.... Saat itu perasaan aneh namun  tak asing seperti menancapkan eksistensinya di dalam hatiku.Oomegotttt... apakah ini... c....i...n....t...a....????

Sampai di basecamp jaketku basah kuyup. Segera kutanggalkan dan hanya memakai kaos yang agak basah. Oh ya kamu merhatiin ga, bagaimana tatapan orang-orang  saat peertamakali kita sampai di basecamp?? Beberapa detik di awal, tatapan mereka tampak menunjukan suatu keterkejutan. Terutama cowok-cowok, jelas sekali dari mata mereka begitu menghamba pesonamu. bahkan setelah acara selesai ada yang terang-terangan meminta nomor HP mu kepadaku. Tentu saja tidak aku kasih. Enak aja... huh.

Inti rapat kali ini yaitu untuk membentuk panitia acara IC (Internal Competition). Semacam lomba internal, khusus hanya untuk seluruh anggota komunitas dan alumni. Sekaligi pesonamu begitu kuat. Dari semua anggota baru yang hadir, kamulah yang dipercaya untuk menjad MC pembukaan acara kali ini. Kamu menjadi bintang dalam debut pertamamu di komunitas.

****

Pembawa acara/ MC memang akan terlihat lengkap jika berpasangan. Dan pada pembukaan IC besok, kamu akan berpasangan dengan seorang cowo, sebut saja namanya Sauki. Dia adalah temanku. Dan aku tau Sauki adalah Master of Public Speaking. 

Jadi coba kita pahami sekali lagi.  Kamu adalah Beginner dan Sauki adalah Master. Sepasang pembawa acara yang begitu ideal. Kamu adalah bintang yang akan diorbitkan oleh ahlinya. Mau tak mau, kamu dituntut untuk sering-sering bertemu dengan Sauki. Kamu harus bekerja keras supaya ketika acara nanti kamu bisa tampil sempurna.

So, Kini kita mempunyai kesibukan masing-masing. Kamu sibuk kuliah dan latihan MC dengan sauki,  aku sibuk dengan duniaku sendiri. dan lambat-lambat waktu makin membuat kita jauh. Aku makin jarang sms kamudan beberapa kali kamu tidak membalas pesanku. Ehm..Okeh kamu membalas, tapi beberapa jam kemudian (bagiku ini menyebalkan). Fine, aku paham kesibukanmu.

Lalu saat hari H, kamu tampil mempesona seperti biasanya. Saat tengah membawakan acara kamu sama sekali tak melihat kearahku. Aku paham, mungkin karena memang banyak orang yg datang atau kamu masih agak grogi. Karena ada kerperluan, aku meninggalkan acara beberpa menit dan kemudian kembali lagi. Tapi saat aku kembali, ternyata kamu juga sudah pergi padahal acara blum selesai. Semangatku pun menurun. Aku pulang.

****

Terhitung sudah tujuh hari semenjak terahir kali aku melihatmu, kita tak pernah berhubungan. Tidak ketemu, tidak juga via sms.

Bukan... bukan karena aku ingin berhenti memperjuangkanmu. Tapi karena beberapa hari yang lalu aku dengar kabar, bahwa kamu sudah jadian dengan seorang pria, temanku, yang juga tandem MC mu. Sauki. (lah yo bajinguk to...)

Tahu kamu, apa yang kurasakan saat pertama kali mendengar berita itu?? Rasanya mak  Jleb, pukulan telak. Bagai gol di menit-menit akhir. Kemarin kita begitu dekat dan kini kamu sudah Jadian dengan orang lain. Tentulah  kabar ini sangat menyakitkan. Namun seperti para jagoan, aku tetap berusaha sok tegar dan kalem, meski sebenarnya perasaanku remuk redam. Ragaku Well, tapi hatiku Duel.

Tapi aku tau ini juga salahku. maaf jika aku terkesan tidak serius memperjuangkanmu.Saat hubungan kita mulai merenggang, aku hanya membiarkan begitu saja dan tak melakukan apa-apa. Maaf aku bukanlah pejuang cinta yang tangguh. Terimakasih sudah memberiku sepenggal cerita indah dalam hidupku. Dan kini, kamu cukup aku simpan di mimpi saja.... .


                                       (Kisah ini terjadi beberapa tahun yang lalu. InsyaAllah sekarang sudah Move on. Kutulis setelah dapat wangsit saat tengah melintas di depan kosmu).

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Santri vs Sandal

Oh… Malas Semalas-Malasnya