Oh… Malas Semalas-Malasnya



Dua hari semenjakak aku kembali dari kampung halaman ke kota yang sibuk ini, aku dijangkiti oleh perasaan malas. Malas dalam arti seluas-luasnya. Malas bangun dari kasur. Malas mandi. Malas cuci muka. Malas makan. Malas nonton film. Malas baca buku. Malas ke kampus. Malas ngerjain skripshit. Malas balesin pesan-pesan masuk di HP. Malas kepoin foto-foto dan status kamu. Dan masih banyak lagi. Aku tak tahu persis apa sebabnya. Yang jelas aku tengah berada dititik malas semalas-malasnya.
Dan itu menyebalkan.

Beberapa aktifitas yang sebelumnya telah aku agendakan untuk aku kerjakan hari ini, semuanya gagal. Aku berlagak layaknya orang banyak duit. Membuang-buang waktu yang katanya uang itu. Hariku kuawali dengan tergletak dikasur selama berjam-jam, baru setelah merasa cukup lelah tidur-tiduranan, aku bangun. Lalu cuci muka. Gosok gigi. Minum air putih. Lantas melamun sampai lelah.

Pernah dengar teori Butterfly Effect??. Sebuah Teori Chaos. Satu kepakan sayap kupu-kupu di hutan belantara Brazil, bisa menyebabkan badai dan topan besar di Texas Amerika Serikat beberapa bulan kemudian. Satu hal kecil yang kita lakukan, bisa menybabkan runtutan tragedy besar dalam hidup kita. Jadi rasa malas seperti ini, biarpun tampak sepele tapi bisa saja berdampak besar buat hidupku. Biar jelas, seperti ini;

Sejujurnya aku punya planning ke perpus kampus untuk pinjam sebuah buku, namun tak jadi gara-gara aku malas. Ya….Sepintas ini hal biasa. Tapi tunggu dulu kawan. Seandainya aku jadi pergi ke perpus, semua kemungkinan masih bisa terjadi. Bertemu jodoh misalnya. Saat aku tengah mengambil buku, tiba-tiba aku bertemu seorang gadis berjilbab, berkulit cerah, mata bening, hidung mancung, bibir tipis dan merah, senyum menawan, cantik mirip Liimroati Purwo Suci Julia Estile. Gadis ini hendak meminjam buku yang sama dengan buku yang mau aku pinjam. Kami secara tak sengaja tiba di rak buku bersamaan. Tangan kami secara kebetulan berbarengan mengambil buku yang sama. Sontak Kami pun kaget dan saling bertatapan. Rasa kikuk lantas menyergapi kami berdua. Reflek kami saling melempar senyum. Lalu Ngobrol sedikit, mendiskusikan mengenai siapa yang mesti mengalah dan siapa yang mesti mendapatkan buku ini.

Sebagai pria muda berjiwa kesatria, aku relakan buku itu dia pinjam. Dia bilang terimakasih, Lantas sebagai gantinya dia memberikan nomor hp nya kepadaku. Lebih dari itu, dia juga memberikan kunci pintu hatinya kepadaku. Selanjutnya seperti yang bisa ditebak. Kami saling berkomunikasi. bertukar informasi. lalu akrab. Ketemuan. Jadian. kemudian menikah. Punya anak yang lucu-lucu, dan hidup bahagia hingga maut memisahkan.

Terdengar klise memang. Pada intinya, segala kemungkinan yang aku khayalkan tadi bisa saja terjadi. Tapi gara-gara rasa malas yang menjangkit  ini,aku masih harus menunggu untuk bertemu dengan Jodoh khayalanku itu dalam waktu yang masih belum pasti kapan akan terjadi. Ah… kampret memang.  

Itu baru satu rencana. Belum rencana-rencana lainya, seperti servis motor, beli sepatu, ngopi film, sholat berjamaah dimasjid (haha)  dll. Segala keajaiban yang harusnya terjadi, menjadi tidak terjadi. Segala kebaikan yang harusnya ada menjadi tidak ada, hanya gara-gara sebuah rasa malas. Inilah yang aku pikirkan saat ini, disuatu sore yang sumuk di kota Yogyakarta. Maka segera saja kupesan es lemon tea bungkus dan beberapa gorengan di angkringan terdekat, lantas aku bawa pulang. Sampe di kos, ku ambil laptop dari dalam tas.

Satu tempe segera  kulahap. Ku sruput  es lemon tea yang sudah berpindah dari bungkus plastik kedalam gelas. Ku biarkan air yang dingin dan manis menerpa lidah. Melewati tenggorokan. Lalu masuk kedalam tubuh dan memberi kesegaran keseluruh jaringan saraf. Laptop aku buka, dan segera kuketikan apa yang tadi aku pikirkan dan khayalkan barusan.

Pesan moral kali ini adalah, jangan biarkan rasa malas mengalahkanmu. Jangan biarkan rasa malas membuatmu harus menunggu bertemu dengan jodohmu lebih lama lagi. Satu hal yang masih belum aku dapati jawabanya sampai saat ini yaitu, aku masih belum tahu pasti penyebab mengapa bisa aku terserang rasa malas macam ini. Aku takut jangan-jangan ini semacam wabah yang bisa menular. Apa?? kamu pikir itu karena aku ini dari dulu memang dasarnya pemalas?! Oke, fine….  Aku akuin kalo aku  memang pemalas, TAPI TAK BEGINI……. (Menirukan gaya bernyanyi Anang Hermansyah).

Comments

  1. Malas... malas semalas-malasnya, akhirnya jodoh entah kemana... (nyanyi pake nada lagunya Rindu Serindu-rindunya - Exists).

    Masa depan ditentukan oleh apa yang kita kerjakan dan kita pilih sekarang, tapi "who knows" juga sih. Misal kamu jadi ke perpus, padahal waktu itu temen kamu lagi di tempat kamu bareng sodaranya yang mirip Julie Estele dan kamunya ga ada disitu.

    ReplyDelete
  2. Tumben Pinter juga ente mar. haha

    ReplyDelete
  3. Sebenarnya pinter setiap waktu pek. Cuman Nyong low profile, jadi tak gawe tumben, hahaha.

    ReplyDelete
  4. Harrah's Cherokee Casinos - MapYRO
    The casinos at Harrah's Cherokee 사천 출장샵 are open and feature live 동해 출장마사지 table 속초 출장안마 games like blackjack, 부산광역 출장마사지 roulette and video poker. There are several dining 용인 출장마사지 options onsite

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Dewa Amor Salah Sasaran??

Santri vs Sandal