Siang itu



Aku ingat siang itu
Kulihat langit kelabu
Bersama harapan
yang kugantungkan dilangit awan-awan
Yang mendadak berubah suram
sejak wujudmu  hilang dari peredaran

Aku ingat siang itu
langit semakin kelabu
Tetes air hujan dan koloninya
bergelantung dilangit-langit awan
Siap menerjang hati yang kering
Hati yang hampa, sepi
yang sedih, sendiri
yang kelam, mati

Aku ingat siang itu
Dari kelabu, langit menjadi gelap
Lalu Hujan turun
Menyirami Hati yang kosong
Menyuburkan hati yang tandus
Mengobati hati yang membiru

Lalu aku ingat siang itu
Perlahan langit mulai cerah
kulihat pelangi disana
Kamukah itu?

Comments

Popular posts from this blog

Dewa Amor Salah Sasaran??

Santri vs Sandal

Oh… Malas Semalas-Malasnya