Di Suatu Malam Yang Sepi





Pernahkah kamu berada dalam situasi yang begitu menyebalkan?. Yaitu disaat tubuh memberikan sinyal berupa pegal-pegal teramat sangat, sebagai bentuk protes menuntut segera tidur dan beristirahat, namun hati yang gelisah (tanpa alasan yang jelas) menyandera mata untuk tetap terjaga? 

Akhir-akhir ini aku sering. Malam ini misalnya. Entah dari mana asalnya, tiba-tiba ku merasa seperti deserang badai baper yang luar biasa besarnya.
Entah bagaimana mendadak aku merasa begitu melakonlis. Semacam ada mendung yang bergemuruh, atas kenyataan bahwa hatimu belum juga luluh. Semacam perasaan ingin kangen seseorang, tapi yang dikangeni malah lagi berduaan dengan pria lain, bergandengan tangan Semoga tidak ciuman, atau sekedar minum kopi berdua sambil ngobrol di angkringan. Ah, kampret memang.


Tapi sungguh, aku selalu menikmati saat-saat seperti ini. Karena biarpun banyak sisi tak mengenakan, tapi justru dalam keadaan seperti ini lah orang-orang seringkali memperoleh inspirasi. Dan inspirasi yang tak diduga-duga seperti ini, sering kali melahirkan karya-karya yang luar biasa. Setidaknya menurut penilaianku sendiri.

Aku merasa malam ini agak berbeda dari biasanya. Malam ini sepi. Bisanya ramai, tapi kali ini dikamar hanya ada aku seorang diri. Pas. Dalam kondisi seperti ini,  memang aku sedang butuh suasana yang hening dan sunyi. Semoga teman-teman sekamarku tidak pulang malam ini. Biarlah mereka berkeliaran diluar sana. Mau cari kimcil, ngopi-ngopi sianida, atau nginep dirumahnya Saipul Jamil juga tak apa. Biar di ‘Hap’ sekalian sama bang ipul, haha!!

Aku merasa seperti memasuki bulan april tak berkeinginan. Hari-hari yang rencananya selalu dipenuhi dengan mengerjakan mahluk terkutuk bernama skripsi, kini hanyalah angan. Ah, persetan dengan tidur. Sebagai pelarian, secangkir kopi hitam ku hidangkan. Lagu-lagu melow dan penuh kenangan ku putar. Kuresapi setiap lirik-lirik yang terucap. Kunikmati setiap nada dan melodi dengan khusyuk sekhusyuk-khusuyuknya. Kubiarkan lagu-lagu itu membawaku terbang dalam hayalan-hayalan tak berkesudahan. Karena malam ini, aku ingin mengingatmu sebagai jalan buntu. Aku ingin mengingatmu sebagai labirin terindah, dimana cintaku rela tersesat tanpa perlu diselamatkan.



 
.






Yogyakarta, Sabtu, 09 april 2016
Pukul: 23.47 Wib.

Comments

Popular posts from this blog

Dewa Amor Salah Sasaran??

Santri vs Sandal

Oh… Malas Semalas-Malasnya